Senin, 09 April 2012

PUISI ANAK MARSAL

RENUANGAN

Kurenungkan tentang kehidupan
Dan ku menyadari
Bahwa hidup tidak hanya untuk
Memejamkan mata
Di tengah malam

            Ku renungkan tentang kematian
            Dan ku menyadari
            Bahwa mati tak hanya untuk
            Memejamkan mata
            Di bawah gundukan tanah
            Untuk hidupku ini

Setipa langkah
Harusnya bermakna
Demi keteguhan dalam ihsan dan iman
Dan aku tak menjadi sengsara
Merasakan kegelapan di alam kuburan
Tempat di mana semua yang
Kubanggakan
Hancur terkubur...............

                                    BY
                                           DPS

 belum ada judul

Derai Gerimis Membasahi Pipi
Membalut dengan kegelapan hati
Malam semakin dingin
Sepipun mengiringi

            Dengan kegalauan hati
            Ku terdiam sendiri
            Menatap malam yang sepi
            Aku merasa tak pantas untuk di cintai

Namun... ... ... ... ...
Berjuta harapan berganti-ganti
Mengajak aku untuk bangkit kembali
Dari kegalauan hatiku ini

                                    By
                                           musta

 
LARI PAGI

Sejuknya udara di pagi hari
Bersih dari segala polusi
Hawa segar amat berarti
Memikatku untuk berlari pagi
           
            Berlari pagi kubiasakan
            Setiap pagi di hari minggu
            Aku dan teman-temanku
            Bersama-sama berlari pagi

Dengan berlari pagi
Banyak orang berlalu lalang
Tua muda ambil bagian
Menikmati indahnya alam

            Mata haripun muncul
            Kami pun pulang
             Angin segar menerpa badan
            Membuat tubuh sehat dan segar

                                                By
                                                    Musta
SAJAK PILIHAN
untuk mengisi sajak pilihan kali ini adalah karya dari Siti Nurmala siswi kelas XII IPA 1 dari sekolah MAN Cianjur yang di kutip dari majalah ISMA. Akhwat kelahiran 2 Desember 1993 ini ingin berbagi inspirasi dengan Sahabat bloger. Menurutnya, puisi itu sangat unik. Berawal dari inspirai diolah dengan memadukan kata-kata pilihan dan akan melahirkan inspirasi yang lebih besar lagi. Siti Nurmala telah menulis puisi kurang lebih sebanyak tiga puluh buah.
Yuuk kita simak karya-karyanya.

Sebutir Air Mata dari Pena Biru
Kurajut sepinya lorong gelap dalam nadi tanpa gemintang
Melewati sepi goa berkabut bersama kunang-kunang
Sepatah kata tak bermakna saat kuraba dalam derita
Sebuah rintaih menggenggam hati
Berlukis fatamorgana siang tadi
Dengan sedikit goresan kecil mewarnai usangnya secarik kertas
Sebiru langit yang kesepian berkawan awan
Percaya pada tangis yang tak durhaka karena waktunya tiba
Hanya mengharap kesetiaan hari yang berganti seiring tak sabarnya matahari
Kunci semua hati yang bisa membuka mata untuk berjanji
Bawa pulang sekeping hati bersama air mata terperih
Membawa salam terkelam dari pena biru
Potret wajah itu terpatri dalam jauhnya detik yang ku lalui
Dari kejamnya suatu pagi

Figura Berbunga
Ulas tawa menyamarkan sejuta rasa
Bertabur cinta memakan sang usia
Kini mematung dalam sebuah tanya
Kapan? Siapa? Apa? Tentang sosok yang ku kenal dalam bekunya figura
Ah! Masih pula ku tanya siapa
Mentari bisa bersaksi atas binar cahaya yang dulu ada
Bersama kasih yang sering beralih seiring mimpi yang meninggi
Bersanding memuja Asma yang bersemaian dalam dada
Tak berpangku memanjakan angin yang hanya berhembus
Ilalang itu tetap harus mengepak sayap hatinya untuk tak pupus

Lembar Merah Jambu Diary Ungu
Setiap sudut begitu penuh cahaya yang berwarna
Tiada berbalut jeratan dinginnya salju yang mengintai
Selalu berucap lagu rindu bersama tarian mawar yang manja
Lebih manis dari sebatang cokelat berbentuk boneka dari Swis
Bersama indahnya cermin
Berteater lakon Sang  Jelita dari kastil awan atau dunia peri
Menyusuri setiap teluk dengan damainya sapaan samudera
Tersenyum.
Menghiasi dan mengenang hari dalam rapatnya sebuah diary

Majalah Klasik
Lembaran kisah bertepi pada perahu kecil bersampan
Menerjemahkan riak tawa di abad kerinduan
Tak berumus pasti seperti mesin industri
Bisu bersama memori padamnya seberkas cahaya
Rubrik kehidupan kian memojokkan
Ketikaedisi dari ekuator berganti kutub
Mengganti arah angin tuk sekedar menjemput tawa


bagi yang ingin berbagi puisi atau saja bisa kirim ke e-mail cecep.musta@ymail.com

MALAM YANG SEPI



Malam ini terasa beda sunyi
Tampa seorang kekasih
Di malam yang gelap ini
Tak ada seorangpun yang menemaniku

            Tapi dimalam ini
            Ada satu bintang dilangit
            Dimana itu sang bintang bersinar terang
            Menemaniku di malam yang sepi ini

Aku yang tampa seorang kekasih
Di malam yang gelap ini
Hanya bisa menatap bintang yang bersinar
Oh.....sedihnya hatiku

            Mengapa malam ini begitu sepi
            Hanya angin dingin yang menyelimutiku
Dan bintang yang menyinariku
Sunguh sangat sepi malam ini bagiku

                                                By
                                                       MUSTA

bagi yang ingin berbagi puisi bisa di kirim lewat e-mail cecep.musta@ymail.com